gimana cara rekaman vocal paling bagus?
Biasanya rekaman vokal ada beberapa masalah :
1. Plosive
2. Noise
3. Sibilance
4. Proximity Effect
1. Plosive = bunyi meledak2 yang terekam saat vokalis menyebutkan huruf2 p, b, d, t. Misal saat menyebut kata pergi, bila, dia, tahu dll
Solusi :
- Pake Pop shield di antara mic & penyanyi (yg bentuknya bulat berkain itu)
- Kalo tidak punya pop shield, ngakalin pake trik : posisi mulut jangan pas di mic tapi agak ke atas dikit. Kalo pake cara ini, input gain harus di naikkin supaya level yang terekam tetap bagus.
2. Noise = bunyi yang konstan yang tidak di inginkan yang ikut terekam seperti bunyi AC, fan komputer dll.
Solusi :
- Rekam di tempat yang kedap suara (vocal booth di studio)
- Kalo gak punya vocal booth, gantung 4 karpet tebal di sekeliling penyanyi dalam bentuk bujursangkar / mengurung penyanyi.
- Matikan sumber suara yang terekam spt matikan AC kalo bunyinya terekam banyak....berkorban dikit kepanasan saat take
- Bisa juga pake plug-in Noise Reduction setelah direkam. Walau ini hasilnya pasti gak sebagus solusi yang sebelumnya.
3. Sibilance = huruf 's' yang over. Kasus ini hanya ada pada beberapa penyanyi. Perhatikan saja apakah saat mengucapkan kata yang ada huruf s. terdengar tajam atau tidak. Kalau tajam....
Solusi :
- Setelah di rekam, gunakan plug-in De-Esser utk mengurangi ketajaman suara 's' ini
4. Proximity Effect = Suara menjadi terlalu ngebass saat mulut dekat mic.
Semakin dekat mulut ke mic, semakin besar frekwensi bass yang terdengar.
Solusi :
- Cari posisi dimana kandungan frekwensi bass tidak berlebihan tapi juga tidak kurang dengan mengatur jarak mulut dgn mic.
Mungkin yang lain mau menambahkan ?
Salam.
1. Plosive
2. Noise
3. Sibilance
4. Proximity Effect
1. Plosive = bunyi meledak2 yang terekam saat vokalis menyebutkan huruf2 p, b, d, t. Misal saat menyebut kata pergi, bila, dia, tahu dll
Solusi :
- Pake Pop shield di antara mic & penyanyi (yg bentuknya bulat berkain itu)
- Kalo tidak punya pop shield, ngakalin pake trik : posisi mulut jangan pas di mic tapi agak ke atas dikit. Kalo pake cara ini, input gain harus di naikkin supaya level yang terekam tetap bagus.
2. Noise = bunyi yang konstan yang tidak di inginkan yang ikut terekam seperti bunyi AC, fan komputer dll.
Solusi :
- Rekam di tempat yang kedap suara (vocal booth di studio)
- Kalo gak punya vocal booth, gantung 4 karpet tebal di sekeliling penyanyi dalam bentuk bujursangkar / mengurung penyanyi.
- Matikan sumber suara yang terekam spt matikan AC kalo bunyinya terekam banyak....berkorban dikit kepanasan saat take

- Bisa juga pake plug-in Noise Reduction setelah direkam. Walau ini hasilnya pasti gak sebagus solusi yang sebelumnya.
3. Sibilance = huruf 's' yang over. Kasus ini hanya ada pada beberapa penyanyi. Perhatikan saja apakah saat mengucapkan kata yang ada huruf s. terdengar tajam atau tidak. Kalau tajam....
Solusi :
- Setelah di rekam, gunakan plug-in De-Esser utk mengurangi ketajaman suara 's' ini
4. Proximity Effect = Suara menjadi terlalu ngebass saat mulut dekat mic.
Semakin dekat mulut ke mic, semakin besar frekwensi bass yang terdengar.
Solusi :
- Cari posisi dimana kandungan frekwensi bass tidak berlebihan tapi juga tidak kurang dengan mengatur jarak mulut dgn mic.
Mungkin yang lain mau menambahkan ?
Salam.
Komentar